Bismillahirrahmanirrahim
Jami’at al-Zahra (sa)
Sejarah
Pada tahun 70-an berbagai pusat pendidikan non resmi di Qom (yang dikenal dengan sebutan maktab) mempunyai semangat untuk mendirikan lembaga pendidikan Islam tingkat tinggi (Hauzah Ilmiah) yang khusus membina para wanita. Semangat itu juga mendapatkan dukungan dari para ulama dan petinggi Hauzah Ilmiah. Akhirnya pada tahun 1984 M atas instruksi dari Imam Khomeini ra selaku Pemimpin Revolusi Islam Iran Jami’at al-Zahra didirikan.
Maktab-maktab yang ikut serta mendirikan Jami’at al-Zahra itu antara lain, Maktab Tauhid, Maktab Ali, Maktab Hijrat, Maktab Fatemeh Al-Zahra, Maktab Zainab dan Maktab Zahra.
Para pendiri Republik Islam Iran sejak awal sudah merencanakan untuk memusatkan pendidikan agama Islam khusus wanita di Jami’at al-Zahra. Maka dari itu institusi-institusi pendidikan yang aktif di bidang pendidikan khusus wanita di Qom akhirnya digabungkan ke lembaga pendidikan dan keilmuan ini.
Jami’at al-Zahra sekarang telah menjadi Hauzah Ilmiah khusus wanita terbesar di dunia Syiah. Insititusi ini saat ini aktif menjalankan proses pendidikan dan pengajaran di tiga tingkat pendidikan. Pelajar umumnya dinyatakan lulus level dua (s1) setelah melewati setidaknya 160 sks untuk pelajaran-pelajaran umum ditambah 30 sks untuk pelajaran-pelajaran pra penjuruan. Setelah itu mereka dapatmenjalani program studi tingkat tiga (s2) dan dapat memilih salah satu dari jurusan yang disediakan di lembaga pendidikan ini. Jurusan-jurusan yang terdapat di lembaga pendidikan tersebut antara lain: Quran dan hadits, fiqh dan ushul fiqh, filsafat Islam dan usuludin, akhlaq dan pendidikan Islam, literatur Arab, sejarah, dakwah dan studi wanita. Kemudian jika pelajar berhasil dalam tingkat pendidikan ini, mereka dapat memasuki tingkat keempat (Doktoral) di salah satu bidang di atas dan melanjutkan pendidikan mereka.
Lembaga pendidikan-ilmiah ini, selain didukung dengan lingkungan pendidikan dan fasilitas penelitian yang baik, juga dilengkapi dengan tempat penitipan anak yang luas yang mampu menampung hingga seribu anak. Di dalam kampus Jami’at al-Zahra juga terdapat sebuah komplek pendidikan yang bernama komplek pendidikan Islam Hoda yang meliputi sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Komplek pendidikan Hoda memiliki program sutdi Ilmu Quran dan Hadits, filsafat, Hukum, Studi Syiah dan Psikologi. Kampus juga dilengkapi dengan Komplek Olahraga yang bernama Shahid Fahimeh Sayari yang memiliki berbagai fasilitas olahraga untuk wanita. Jami’at al Zahra didisain sedemikian rupa sehingga memiliki lingkungan yang aman dan nyaman bagi wanita yang akan belajar ilmu-ilmu agama Islam.
Misi dan Tujuan
Para wanita memiliki peran yang sangat krusial dan juga spesial di dalam masyarakat. Mereka memiliki kewajiban yang berat untuk memberikan pendidikan bagi para generasi penerus. Maka dari itu pendidikan bagi para wanita di bidang keilmuan Islam dan bidang pendidikan sangatlah penting. Selain itu, pendidikan bagi generasi yang ada saat ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan dan peningkatan keilmuan generasi penerus.
Kewajiban mencari ilmu bagi seluruh umat Islam entah itu wanita maupun laki-laki telah ditekankan oleh Nabi Muhammad saw. Pandangan yang universal dan perhatian khusus beliau terhadap wanita telah mendorong dijalankannya pendidikan bagi wanita. Hal itu pun telah dipraktekan di masa lalu dan telah berkontribusi dalam kemajuan masyarakat.
Di masa ini pun demikian. Revolusi Islam Iran bermaksud untuk meningkatkan keterlibatan kaum wanita dalam aktifitas keilmuan di dalam negeri maupun dalam kancah internasional di bawah koridor ajaran agama Islam. Dengan didirikannya Jami’at al-Zahra, Revolusi Islam Iran ingin ikut andil dalam membangun peradaban Islam yang tentunya dibarengi dengan manajemen dan strategi yang bijaksana.
Lembaga pendidikan ini memiliki tujuan dan misi sebagai berikut:
- Menjadi wadah untuk menimba ilmu Islam bagi para wanita.
- Mencetak wanita-wanita yang bertakwa, berbasirah, intelek, ahli dan paham tentang agama Islam.
- Mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh para wanita khususnya di bidang pengajaran, dakwah dan penelitian agama Islam.
- Mencetak tenaga produktif di bidang kebudayaan.
- Mendidik wanita-wanita intelek dan ahli di bidang kewanitaan dan keluarga.
- Menunjukkan peran wanita muslim di pelbagai aspek masyakarat dengan tetap memperhatikan nilai-nilai kesucian.
- Menjawab tudingan tidak benar soal pandangan Islam terhadap wanita dengan koridor keilmuan.
Aktifitase
Islam sebagai agama yang paling sempurna dan Alquran sebagai mukjizat yang paripurna telah menjamin kebahagiaan semua manusia. Salah satu sumber kebahagiaan manusia adalah menuntut ilmu dan menjauhi kebodohan.
Rasulullah saw bersabda: Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi semua muslim baik laki-laki maupun perempuan.
Kedudukan belajar dan mengajar dalam kalam Ilahi, sabda Nabi saw dan Ahlul Bait as telah memicu setiap orang Islam untuk mengabdikan diri di bidang pengetahuan dan pendidikan dan juga meningkatkan hasrat untuk mencetak para intelektual dari kalangan muslim.
Sejarah Islam telah menjadi saksi akan adanya para laki-laki dan perempuan muslim yang telah meraih derajat keilmuan yang tinggi setelah melalui usaha yang sangat kuat. Mereka juga memberikan andil yang sangat besar dalam mengajarkan ilmu-ilmu mereka kepada para pencari ilmu di masanya.
Kemenangan Republik Islam Iran pada 11 Februari 1979 juga tak lepas dari perjuangan para wanita revoulsioner. Perjuangan itu akan tetap dilanjutkan oleh para wanita di generasi-generasi selanjutnya. Maka dari itu Republik Islam Iran membutuhkan peran wanita yang intelek dan berdedikasi tinggi di dalam komunitas keilmuan serta posisi-posisi manajerial dan pemerintahan.
Masyarakat wanita Iran yang Islami telah bekerja keras untuk meningkatkan derajat keilmuan dan untuk keluar dari kebodohan warisan era penindasan Kerjaan Syah sebelumnya, kaum Wanita Iran Islam telah terjun ke dalam bidang keilmuan dengan cara hadir di universitas-universitas dan pusat-pusat keilmuan keagamaan. Hal itu dilakukan untuk menjalankan ajaran Islam dan Ahlul bait Nabi saw dan meraih tujuan dari Revolusi Islam Iran.
Maka dari itu pada tahun 1984 dengan persetujuan para ulama tertinggi Hauzah Ilmiyah, Imam Khomeini selaku Pemimpin Revolusi Islam Iran memerintahkan untuk didirikan sebuah pusat keilmuan Islam khusus wanita untuk mencetak para wanita yang bertakwa, berbasirah, intelek, dan ahli di ilmu keislaman. Lembaga pendidikan itu pun diberi nama dengan nama putri Nabi saw, Al-Zahra.
Jami’at al-Zahra tak butuh waktu lama untuk berkembang. Dengan dukungan dari para ulama dan arahan dari Ayatullah Ali Khamenei, Jamiat al-Zahra melaju pada jalur yang mengesankan dalam memberikan pelayanan keilmuan kepada para wanita yang haus akan ilmu di kancah nasional dan internasional. Dan kini gelar “Hauzah Ilmiyah khusus wanita terbesar di dunia Syiah” telah disematkan kepada Jami’at al-Zahra.
Di antara buah dari didirikannya Jami’at al-Zahra antara lain: mencetak para wanita intelek dan bertakwa di berabgai level keilmuan, mencetak ratusan artikel disertasi dan buku, ikut serta dalam acara-acara ilmiah yang kredibel, membina para pendakwah ahli, memberikan diploma resmi kepada lulusan tingkat 2 (Sarjana), 3 (Master) dan 4 (Doktoral) untuk dapat melanjutkan perjuangan di ketenagakerjaan negara, mengadakan kuliah seminari bebas, mengelola puluhan Hauzah Ilmiah dan pusat-pusat kebudayaan lewat para alumni di kancah nasional dan internasional.
- Pendidikan Hauzah
- Tingkat 2 (Sarjana)
Salah satu kewajiban terpenting Jami’at al-Zahra adalah memberikan pengajaran ilmu-ilmu agama kepada kaum wanita. Dalam hal ini setiap tahunnya Jami’at al-Zahra menerima ribuan pelajar wanita baru dari dalam maupun luar negeri. Kuliah dilakukan dengan cara tatap muka, jarak jauh maupun dengan media elektronik.
Adapun para pelajar yang mengikuti kuliah secara tatap muka dapat memilih penuh waktu atau paruh waktu dengan memperhatikan situasi dan keadaan sang pelajar.
- Tingkat 3 (Master)
Mereka yang telah lulus di level 2 (sarjana) dari Jami’at al-Zahra atau yang memiiliki gelar sarjana dari universitas lain dengan jurusan yang selaras, dapat melanjutkan program studinya dengan pendidikan Master di pusat penjuruan Jami’at al-Zahra dengan bimbingan sembilan kelompok dewan keilmuan yang membawahi jurusan-jurusan berikut:
- Tasfsir dan Studi Al-Qur’an (tatap muka dan jarak jauh)
- Teologi dengan konstrasi Mahdawiat
- Teologi Islam (tatap muka dan jarak jauh)
- Fiqih dan Usul Fiqih (tatap muka dan jarak jauh)
- Filsafat Islam
- Pendidikan Guru Literatur Arab
- Sejarah Islam (tatap muka dan jarak jauh)
- Dakwah dengan konsentrasi Haji
- Studi Islam Wanita
- Konsultan Keluarga
- Pendidikan Agama untuk Balita dan Anak
- Tingkat 4 (setara Doktoral)
Pendidikan Level 4 Hauzah Ilmiyah atau setara doktoral telah resmi dibuka di Jami’at al-Zahra pada tahun 2014. Saat ini Jami’at al-Zahra di level pendidikan ini memiliki setidaknya tiga program studi, yaitu jurusan fiqih keluarga, tafsir al-Quran dengan konsentrasi tafsir tatbiqi dan konsentrasi studi Ulumul Qur’an, Teologi Islam, dan Hikmah Muta’aliah.
- Tingkat tinggi
Jami’at al-Zahra telah diizinkan untuk mempromosikan gelar akademik wanita yang berbakat dengan cara mengikuti kursus di sub-spesialisasi “Pendidikan Fiqih tingkat Tinggi” dengan tujuan mencetak para intelektual tingkat tinggi dan pencetak para profesor yang bertakwa dan ahli hukum Islam.
Bagian Penelitian
Kebutuhan untuk meningkatkan indikator penelitian ilmiah pelajar dan alumni dengan melihat "pendidikan berorientasi penelitian" sejak awal telah menjadi perhatian para petinggi yang bertanggung jawab atas penelitian di lembaga Jami’at al-Zahra. Hazrat Masoumeh Research Institute yang telah didirikan pada tahun 2005 di Jami’at al-Zahra telah berjalan dengan aktif dengan bimbingan 5 kelompok dewan penelitian-ilmiah yang meliputi dewan ilmiah Etika dan Pendidikan, Interpretasi dan Ilmu Quran, Sejarah Islam, Fikih, Hukum, Filsafat dan Teologi.
Hazrat Masoumeh Research Institute juga aktif dalam kegiatan-kegiatan berikut ini:
- Penyediaan dan pembaruan sumber daya ilmiah
- Memberikan layanan di Perpustakaan Masoumeh
- Melaksanakan proyek penelitian
- Menyediakan mimbar promosi ilmiah dan pemikiran bebasP
- Mengadakan seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan penelitian ilmiah
- Menyusun berbagai publikasi
- Meluncurkan ensiklopedia wanita muslim, dan
- Memberikan pelatihan kepada ratusan ahli tentang isu-isu sosial saat ini, terutama di bidang wanita dan keluarga.
Ekstrakulikuler
Di samping mendapatkan pelajaran kulikuler, Jami’at al Zahra juga menyajikan berbagai wadah untuk meyalurkan dan meningkatkan bakat dan keterampilan di berbagai bidang, seperti pelatihan penelitian, dakwah, keterampilan mengajar, konsultan, manajemen budaya, penerjemahan, keterampilan menjawab persoalan agama, penulisan silabus dan lain sebagainya. ini semua ditujukan untuk memberikan pembekalan kepada para pelajar yang akan digunakan saat terjun ke masyarakat.
Selain itu di Jami’at al-Zahra juga diadakan kursus budaya dan keterampilan (komputer, seni kehidupan, seni visual, menulis, dll.) untuk para pelajar dan selama hari-hari sekolah atau di masa liburan musim panas. Itu semua diharapkan dapat memberikan kontribusi besar untuk menumbuhkan bakat dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi masalah sehari-hari dalam hidup mereka.
Pusat-pusat Otonom
- Pusat short course studi Islam
Jami’at al-Zahra memiliki sebuah lembaga yang aktif dalam memberikan pelatihan dan kursus tentang pengetahuan agama Islam di level umum kepada para mahasiswa maupun pelajar wanita Hauzah Ilmiyah (dari dalam maupun luar negeri) non pelajar Jami’at al-Zahra. Pusat short course studi Islam Jami’at al-Zahra bertugas menyajikan pelatihan dan kursus pendek tentang berbagai tema pengetahuan dan doktrin agama Islam. Tujuan utama dari pelatihan-pelatihan pendek itu adalah untuk memberikan wajah agama Islam dan Ahlul bait yang sebenarnya dengan memperhatikan kebutuhan lembaga, organisasi dan strata tertentu di dalam maupun luar negeri.
- Pusat Pelayanan Pelajar Berprestasi dan Bertalenta
Lembaga ini bertugas untuk mencari dan menarik para pelajar berprestasi dan bertalenta, serta menawarkan program khusus kepada mereka. Tujuan didirikannya lembaga ini adalah untuk memaksimalkan tingkat keilmuan para pelajar terbaik.
- Pusat Studi Bahasa Internasional
Mengingat pelajar yang berada di Jamiat al-Zahra banyak yang berasal dari luar negeri, maka dirasa perlu bagi lembaga pendidikan ini untuk memberikan pembekalan bahasa Persia kepada mereka. Maka dari itu Pusat Studi Bahasa Internasional bertugas untuk menyusun program dan kurikulum pelatihan bahasa secara mendetil dari level pemula hingga lanjutan kepada para pelajar luar negeri.
- Pusat Jawaban Terhadap Pertanyaan Keagamaan
- Pusat Kunsultan
Kedua pusat ini adalah di antara sektor-sektor yang paling penting, aktif dan populer. Kedua pusat ini diisi oleh para ahli yang terampil dan berpengalaman yang selalu siap melayani konsultasi bagi pelajar dan umum.
- Himpunan-himpunan pelajar
Di samping ini semua, ada berbagai himpunan yang dijalankan oleh para pelajar yang bergerak di beragai bidang, seperti penelitian, keilmuan dan kebudayaan.
Asrama
Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan cocok untuk dijadikan komplek asrama untuk para wanita yang datang dari berbagai wilayah di Iran dan luar negeri adalah salah satu misi yang ingin dilakukan sejak awal mula pendirian Jami’at al-Zahra. Komplek asrama Hazrat Khadijah as yang berada di dekat komplek kampus sudah didisain indah, nyaman serta sesuai untuk menampung para pelajar wanita selama mengenyam pendidikan di sana. Komp;ek asrama ini dapat menampung hingga 1200 pelajar.
Wahana Olah Raga
Sebagaimana anjuran dari para Imam Ahlul Bait as dan himbauan dari Pemimpin Revolusi tentang pentingnya olah raga di samping proses pendidikan, Jami’at al-Zahra dilengkapi dengan fasilias olah raga yang terpusan di komplek Kebudayaan Olah Raga Shahidah Fahimeh Sayyari. Komplek itu memiliki kolam renang dan sejumlah gedung olah raga yang dapat mendukung kurang lebih 20 cabang olah raga.
Penitipan Anak
Lembaga pendidikan besar ini memiliki penitipan anak terbesar yang diajarkan didalamnya ajaran Islam. Penitipan anak ini bisa menampung hingga lebih dari 1000 bayi dan balita. Anak-anak Iran dan non-Iran dipisahkan di penitipan anak ini. Penitipan anak ini didirikan untuk memfasilitasi para ibu yang sedang menjalani pendidikan di Jami’at al-Zahra. selain memberikan pengayoman kala sang ibu beraktifitas di kampus, penitipan anak ini juga memberikan pendidikan islami kepada para anak. Pendidikan sejak dini sangat bermanfaat untuk menunjang masa depan anak-anak.
- Pendidikan non Hauzah
1- Komplek Sekolah Pendidikan Islam Hoda
Sekolah Menengah Atas Islam Hoda didirikan pada tahun 1988 dan bertempat di komplek kampus Jamiat al-Zahra. Hoda saat ini telah memiliki cabang di kota Kerman, Bavanat, Kahanuj, Rafsanjan, dll.
Tak berhenti di situ Sekolah Pendidikan Islam Hoda Pada tahun 2007, akhiornya membuka cabang di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
2- Hoda College
Didirikan pada tahun 1998 dengan izin resmi dari Kementerian Ilmu Pengetahuan, Penelitian dan Teknologi, Fakultas Teologi dan Studi Islam Hoda Terinspirasi oleh program dan target 20 tahunan Republik Islam Iran untuk menciptakan transformasi strategis dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Fakultas ini menerima para pelajar wanita dari Iran dan luar negeri dengan program strata satu dan dua.
Fakultas ini menyediakan lima jurusan untuk program strata satu, yaitu jurusan ulumul Qur’an dan hadis, filsafat dan hikmah Islam, filsafat dan teologi, fiqih dan dasar-dasar hukum Islam, dan psikologi.
Adapun untuk program studi strata dua, fakultas ini menyediakan 7 jurusan. Yaitu ulumul Qur’an dan Hadis, manajemen pendidikan, filsafat dan teologi Islam, fiqih dan hukum keluarga, hukum privat, hukum pidana dan studi Syiah dengan konsentrasi teologi.
Layanan dan fasilitas lainnya
Jamait al-Zahra menyediakan berbagai fasilitas lainnya bagi para pelajar, seperti pusat pelayanan kesehatan, toko buku virtual dan kamp pendidikan dan kebudayaan Kowsar di daerah Dastjerd, tempat penginapan bagi para pelajar saat melakukan Ziarah kota Mashhad, "Aula Kebangkitan Islam" dengan kapasitas 1.400 orang untuk konferensi dan seminar nasional dan regional, layanan antar jemput setiap harinya, percetakan dan penerbitan karya-karya para profesor dan mahasiswa, ziarah dan wisata dan dan lain sebagainya.
Saat ini lembaga pendidikan yang dikhususkan untuk para wanita ini masih aktif dalam merekrut, menyaring, dan mendidik para wanita yang haus akan ilmu dan pendidikan Islam. Namun itu semua tak lepas dari inayah junjungan kita Imam Mahdi (semoga Allah mempercepat kehadirannya), dukungan dari Pemimpin Revolusi Islam Iran dan para maraji, perjuangan dari para dosen dan pengajar yang terus memberikan metode pengajaran yang terkini, serta manajemen yang diberikan oleh para jajaran pengurus yang mengerti tentang permasalahan wanita dan keluarga di masa kini.
Mengingat besarnya respon dari para saudari kami dari berbagai negara, Jami’at al-Zahra kini membuka pendaftaran baru bagi para calon pelajar wanita dari luar negeri untuk menimba ilmu-ilmu Islam dengan program studi S1, S2 dan pendidikan setara Doktoral.
Para pelajar dari luar negeri dapat menjalani masa pembelajaran di Jami’at al-Zahra dengan dua sistem, penuh waktu (asrama) atau non asrama.
Mereka yang mengambil sistem penuh waktu akan diwajibkan berada di dalam komplek kampus siang dan malam dan dapat menggunakan fasilitas yang disediakan seperti tempat tinggal, komsumsi dan pendidikan.
Adapun mereka yang memiliki sistem non asrama adalah para pelajar yang yang berdomisili Qom bersama wali mereka (orang tua atau pasangan). Para non-asrama beraktifitas di kampus dari pukul 08.00 hingga 12.00.
Alhamdulillah, Jami’at Al-Zahra sejauh ini telah meluluskan banyak pelajar wanita dari berbagai negara. Mereka yang telah lusus dari lembaga pendidikan ini saat ini tengah memberikan pelayanan keilmuan dan kebudayaan di negara mereka masing-masing.